Assalamualaikum.
Nggak
kerasa habis ini mau jadi maba alias mahasiswa baru. Setelah genap berusia 18
tahun tanggal 20 Januari kemarin, aku merasa makin dekat ke dunia dewasa. Wow yang
kayak apa tuh? Aku jadi lebih suka mengamati keadaan sekitar dan
orang-orangnya. Lho memang dulu engga? Ngga sedetil ini hahaha. Mau jadi
detektif keleus (?) Aku mulai mengerti sekarang kalau kita ngga boleh asal
ceplas ceplos omongan kita karena selalu ada konsekuensinya. Seiring bertambahnya
usia kita, kita didapuk untuk bisa menjadi lebih dewasa sehingga apapun yang
kita lakukan jadi beresiko. Salah ngomong aja bisa dipikir yang lain-lain sama
orang lain. Kadang niat kita apa disangkanya apa. Hm. Aku jadi sadar waktu
jaman alay dulu……kalau ada masalah suka langsung koar-koar dan show off ke orang-orang. Sekarang? Yah pikir-pikir
dulu deh. Kita juga harus bisa membedakan mana kawan mana lawan. Jangan hanya
berpikir mereka teman tapi diam-diam… suer ini aku cuma ngingetin aja bukan
atas pengalaman pribadi. Jadi saranku, hati-hatilah karena semua yang terlihat
belum tentu seperti sangkaan kita.
My beloved classmates,
Alchemist. Entah kenapa baru sekarang aku ngerasa kayak keluarga sama mereka. Bener-bener
deket dan ngga mau pisah. Yang dulunya jaim-jaiman sekarang udah bisa menggila
bersama. Dulu yang nganggap saling invisible
sekarang bisa nyatu banget satu sama lain. Aku ngerasanya mulai kita ngurusin
proyek buku tahunan. Dengan idenya yang emang keren-keren Desan (Dea Sandra)
menawarkan konsep-konsep lucu buat halaman buku tahunan kelas kita. Cewek cantik
yang jago gambar ini punya banyak pemikiran yang aku sendiri cuma bisa ‘iya-iya’
aja dengernya. Dengan ikhlas dia rela gambarin angket buat foto anak-anak
sampe-sampe angketnya sendiri belum kelar pas hari H. Berbagai persiapan pun
mulai diurus. Mulai dari nyari studio buat foto sampai cara ke studio itu yang
kebetulan letaknya di Jakarta Barat. Mau bawa mobil sendiri-sendiri atau nyewa
bus? Akhirnya karena kesolidan kita (hah? wkwkwk) kita naik bus bareng. Suasana
di dalam bus kurang lebih sama seperti kita mau berangkat study tour ke Jogja Juni 2014 lalu. Cewek-cewek yang belum dandan
dan ngga bisa dandan dibantuin sama cewek-cewek yang sudah dandan.
Setelah
itu kita semua jadi makin deket karena banyaknya tugas kelompok yang anggotanya
ditentukan guru sehingga kita nggak hanya main sama yang itu-itu aja. Kita jadi
banyak mengenal karakter temen-temen yang lain yang sebelumnya ngga kita tau. Momen-momen
ini makin erat kala drama korea membooming lagi, Dea Al Zhahra (Deay) adalah
bagian kompor. Mendadak dia jadi tempat peminjaman DVD Drama Korea karena
DVDnya udah bejibun. Drama korea dan para aktor tampannya jadi hot topic
cewek-cewek di kelas. Bahkan cowok-cowoknya pun sepertinya mulai tertarik….
Wah wah. Vera,
dia jatuh hati sama Lee Min Ho dan kemudian beli buku percakapan korea gitu dan
mulai latihan. Yaampun kocak sekali. Aktor-aktor yang populer di kelas adalah
Lee Jong Suk, Kim Woo Bin, dan Lee Min Ho.
Bulan
Februari menjadi salah satu saat berkesan bagi kelas kami. Kami menang juara
rata-rata nilai UAS tertinggi se-kelas-12-IPA. Sebagai hadiahnya, masing-masing
dapet voucher belanja di kantin Rp 10.000. HOORAY! Oh iya, mungkin karena kelas
kita menang, kita jadi dapet rekomendasi buat menghadiri Education Expo di JCC.
Kita berangkat bareng kesana naik bus sekolah, tapi karena jumlahnya yang
terbatas akhirnya ada 3 orang yang nyumbangin mobil buat nganter kita kesana. Kita
yang mulanya main sama itu-itu aja mulai main sama yang lain. “Kubu-kubuan”
perlahan memudar.
Momen
ujian praktek pun tiba. Alhamdulillah kami bisa melaluinya dengan baik dan
lancar. Ujian praktek memang harus saling bantu membantu wkwkwk. Yang aku
pribadi rasakan adalah aku bahagia bisa bersama dengan kelas ini. Aku bersyukur
banget punya mereka. Awalnya aku canggung ngomong pake “aku” “kamu” karena
takut diledekin (.___.) tapi lama kelamaan mereka juga mengerti dan malah
keikut ngomong aku kamu juga. Yoopo iki.
Dear
Ruth! Kalo baca ini (plis baca Ruth) aku ngefans berat sama kamu Ruth
akakakaka. Jadilah pelawak Ruth!!!! Entah kenapa jadi bakal kangen berat sama
Ruth kalo udah kuliah nanti. Kangen lawakannya Ruth.
Bakal
kangen juga sama toaknya Puti yang kecabeannya yang suka godain cowok-cowok di
kelas hahahaha (tapi bercanda._.)
Oiya
tiba-tiba aku jadi keinget Ecan, laki-laki alchemist yang lemah lembut tapi pas
ujian praktek debat bisa berubah jadi tegas setegas laki-laki seutuhnya (?).
Dia sama Ical jadi “tiang”nya alchemist. Aku ngga ngerti lagi kenapa mereka
bisa setinggi ini. Ada Lukman juga yang biasanya diceng-cengin wkwkwk.
Wahyu!
Yang bernama lengkap Wahyu Arianto: nama jawa, muka cina, tapi aslinya batak. Jago
edit video juga nih.
Ada
juga musek atau Arief Danantama yang suka nyanyi. Dan waktu kita kepilih jadi
paduan suara buat HUT RI tahun lalu, “Udah, sek, lu lypsinc aja deh mendingan.”
Dengan tabah dia pun nurut. Jangan patah semangat ya, sek! Siapa tahu nanti
gede bikin boyband sehits boyband korea.
Relia….dia
ini diam-diam kocak sekali. Ada bakat lawak yang terpendam di dalam dirinya. Dia
juga jago lho mainin aplikasi/software desain atau gambar langsung.
Essar!
Kita sudah sekelas sejak kelas X sar, tapi suara bersinmu masih gitu-gitu aja. Semangat
ya, sar. Semoga suatu saat Osa bisa menerimamu (?)
Risda.
Nama aslinya Fari Merisda Halawa. Menolak keras jika dipanggil Fari dan pengen
masuk jurusan yang berkaitan sama kimia. Punya rambut lebih lembut dan lebih
bagus dari bintang iklan sampo, percayalah. Dia gelian, senggol dikit udah….wkwkwk.
Punya nama panggilan lain seperti: Mbak Ida, Dadida, Aida. Aku, Osa, Risda
cukup sering TST bareng.
Maaf
ngga bisa diceritain satu per satu anak-anaknya. Kalo mau diceritain request
aja ya (?). Lumayan famous di blog temen wkwk. But I love you all!!! (?)
I just wanna take a moment to
breathe and reminisce those moments we’ve been through…. I keep on asking
myself “Kenapa
baru sekarang?” I feel this close friendship
with these crazy-lovely kids. I pray
that we can keep our friendship until we will be old. You’ve been such as huge
part of my life. You help me to survive in Jakarta that firstly I thought it
was horrible. But we’ve made fun together! I love you, Alchemist. Merci
beaucoup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar