Kamis, 09 Juli 2015

Tanpa Judul

9 Juli 2015 menjadi hari penting bagi camaba Indonesia. Sejak pagi artikel-artikel penyemangat sudah bertebaran, semakin menjadi pertanda buatku. Flashback saat pelaksanaan ujian SBMPTN dulu, aku jujur merasa kesulitan karena soalnya memang lebih sulit daripada soal TO. Disitu mau ngga mau timbul rasa pesimis, iso opo ora yo? Kuncine ikhlas, le (iklan di metro tv). Yang kupelajari adalah saat kita menempuh ujian apapun kuncinya adalah ikhlas dengan apapun keputusan Sang Penulis Skenario drama hidup kita. Tawakal juga penting karena kadang disaat kita udah “mbuh” malah dikasih sama Allah.

Kemudian sekitar pukul 17 lewat 15 kubuka website pengumuman SBMPTN yang ternyata down, aku mencoba beralih ke website mirror seperti ITB, UI, UGM, dan ternyata bisanya di UNDIP. Polosnya aku sempat ngga mudeng dengan hasil yang kubaca, kucoba log in beberapa kali padahal tinggal di scroll sedikit ke bawah di laman itu. Bata merah lagi, bro, sis. Aku ikhlas =)) Kebal aku sudah sama virus bata merah ini karena sudah dilindungi antibodi “FK dimana-mana sama”

Kondisi di grup kelas rame, saling tanya satu sama lain. “Gimana? Keterima dimana?” pertanyaan ini membuatku muak sejak pengumuman SNMPTN yang juga bata merah. Day D I was okay, tomorrow? Kenapa baru nyess besoknya? Telat. Teringat waktu Westlife bubar dulu pas Day D juga biasa aja, esoknya nangis kejer. “Aku ikhlas, Ya Allah. Aku ikhlaaasss, sungguh!” tegasku lagi. Ditambah, “Aku rapopo, Ya Allah.” Lama-lama menjadi, “Aku rakuat, Ya Allah.” Hahaha canda ah~^^

Di grup anak-anak FK UII juga rame, “UII siap menanti” dan “Ada UII yang mau menerima aku apa adanya” membuatku terhibur, kocak juga sih anak-anak ini. Adaaa aja caranya menegarkan diri.

Nggak bisa terelakkan kalau ada perasaan iri saat temen lain dapat PTN dan kita belum diterima. Disitu juga kadang kita merasa hidup ngga adil. No! Hidup selalu adil menurutku. Kita hanya tahu apa yang kita mau dan terkadang memaksa Allah mengabulkan, padahal Allah menjawab do’a kita dengan tiga cara:
1.    Yes
2.    No
3.    I got better
Sedangkan yang kita sering presepsikan adalah kalau nggak Yes ya No. Sis, bro, ini hidup, bukan audisi nyanyi di TV. “Aku Yes” atau “Aku No” itu kan manusia, Allah beda, masih punya “I got better”.

Yang membuatku sangaaat bersyukur hingga detik ini adalah aku masih dapat jatah bangku kuliah kedokteran tahun ini. Banyak orang mencoba masuk ke FK UII bahkan dari tahun lalu dan baru diterima tahun ini setelah mencoba berkali-kali, sedangkan aku dimudahkan sangat oleh Allah hanya mencoba sekali dan tepat di gelombang terakhir. Fabi ayyi alaa irabbikuma tukadzibaan? (tolong koreksi kalau salah penulisan ayatnya) Nikmat Allah mana lagi yang kamu dustakan?

Bro, sis, life is not always the way we planned but exactly the way Allah’s plan. And it’s always better. Hidup itu seperti lari marathon, beberapa orang menang di 100 meter pertama. Tapi yang penting adalah orang-orang yang menang karena mencapai garis finish terlebih dahulu. I’m not gonna say, “Tetap semangat ya!” karena itu basi. Basi. Basi. Basi. Dan tidak membangkitkan semangat sama sekali, malah cenderung mendownkan. Lebih baik, “Sudah hantam aja, yang bisa lakuin, lakuin. Tuhanmu lebih besar daripada masalahmu. Turn to Allah!”

Kalau gagal gini jadi sok bijak wkwkwk. Nggak papa kan sekalian memotivasi diri?

Satu hal yang harus kamu kamu ingat, bro, sis. Hidupmu ngga berhenti kalau kamu nggak diterima PTN. Kompetisi itu biasa. Menang baru luar biasa! (?) tapi bagaimana kita bangkit saat terpuruk itulah yang lebih luaaarr biasah! “Sesuatu!” kata teh Syahrini. Seribu jalan menuju Roma, kenapa Roma ya? Kenapa bukan London atau Jakarta? Oke, kita ganti. Seribu jalan menuju hatimu. Lah? Maaf saya sudah move on.

Sebenarnya yang bikin aku kecewa karena gagal SBMPTN adalah karena aku belum bisa membanggakan mama dan papa. Aku baik-baik aja, tapi…? Sebagai anak, pernah ngga sih terpikir bahwa ortu sudah memberi kita banyak hal baik secara materiel ataupun lainnya. Bagaimana kita membalasnya?

Eak kembali galau.

Bro-bro, sis-sis, mulai sekarang tanamkan dalam-dalam di lubuk hatimu bahwa suatu saat kamu akan membuat mereka bangga. Segera inshaAllah. Pacu prestasimu di berbagai bidang yang kamu mampu. InshaAllah akan Allah bantu.

Sebagai penutup, ada quotes dari Ustadz Yusuf Mansur
Fokuslah pada apa yang kita dapatkan dan kita punya. Perbaiki diri, kurangi melihat lebihnya orang lain. Suatu hari kamu akan tau betapa Allah sayang sama kamu dengan caranya yang luar biasa menjaga kamu.

KEEP CALM AND STAY COOL!

Minggu, 05 Juli 2015

Seminar Inspirasi: SAY NO TO DRUGS!

Assalamualaikum.

Kali ini aku akan berbagi cerita tentang seminar yang kuikuti hari Minggu, 5 Juli 2015 kemarin. Seminar ini berlangsung di kantor mama selama kurang lebih 4 jam dan dibagi 2 sesi. Sesi pertama bertajuk “Say No To Drugs” yang dibawakan oleh dokter Aisah Dahlan. Sedangkan sesi kedua bertajuk “Menabung Energi Positif” yang dibawakan oleh pak Jamil Azzaini.

[WARNING: LONG POST] !!!

Sebelumnya beberapa dari kita mungkin sudah sering mendengar slogan-slogan “Say No To Drugs”. Entah di buku tulis kita bagian bawah atau dikampanye-kampanye anti narkoba. Sebelumnya aku sendiri pernah beberapa kali mengikuti seminar tentang narkoba, tapi seminar kali ini patut diacungi jempol. Loh kenapa? Yup! Seminar-seminar sebelumnya rata-rata hanya berupa slide tetang bahaya narkoba, gejala, dan penanganan yang hanya sekedar hitam diatas putih. Jadi, habis seminar lewat sudah ilmunya. Apasih yang pertama kali terbayang saat kita mendengar kata narkoba? Bahaya? Mengerikan? Tapi pernah ngga kita lihat secara nyara orang yang benar-benar kecanduan narkoba? Ternyata lebih mengerikan dari yang aku bayangkan. Selama ini aku menganggap narkoba ya narkoba; bahaya, bikin kecanduan, nanti ujung-ujungnya kalau ngga direhab ya ditangkap polisi. Nah buat kalian yang berpikiran seperti itu, lebih baik simak paragraf selanjutnya karena inshaAllah ceritanya menarik.

Sebelum seminar dimulai, dilantunkan beberapa lagu rohani oleh grup orang-orang mantan pecandu narkoba yang dibawakan oleh 8 orang, 6 laki-laki dan 2 perempuan. 



Bu dokter Aisah pun memulai seminar dengan memperkenalkan dirinya. “Ah drugs again, it’s gonna be boring” pikirku diawal sesi. No! setelah selesai memperkenalkan diri, bu Aisah memulai dengan topik pada umumnya yang dibahas kala seminar narkoba; jenis, bahaya, persentase penduduk Indonesia yang terjerumus, dll. Di akhir pembahasan topik umum ini diberikan satu tips bagaimana menjaga keluarga kita agar tidak terkena narkoba? Cukup simple, “aman dan nyaman”. Maksudnya? Buatlah rumah, sekolah, atau kantor aman dan nyaman. Mungkin kalau aman relatif sudah terlaksana. Tapi nyaman belum tentu.

Bagaimana membuat suasana nyaman? Bu Aisah menghadirkan materi tentang psikologi, perbedaan laki-laki dan perempuan. Sebenarnya, perempuan dan laki-laki punya kesamaan, yaitu sama-sama spesies manusia (ha ha ha) dan memang hanya itu persamaannya. Berikut ini beberapa fakta tentang pria dan wanita:

a.   Pria punya stok 7.000 kata per hari sedangkan wanita 20.000 kata per hari.
Inilah sebabnya kenapa perempuan kebanyakan begitu bawel dan cerewet. Karena memang stoknya banyak. Sedangkan bagi suami istri, kenapa kalau suaminya pulang ke rumah ngomongnya hanya sedikit? Karena stoknya sudah habis di kantor._. terkadang mungkin saat perempuan berbicara pada laki-laki dan ditanggapinnya cuma, “Hm” atau bahkan hanya menengokkan kepalanya, ketahuilah ternyata itu lumrah. Memang laki-laki seperti itu.

b.   Corpus Callosum wanita lebih tebal daripada pria.
Apa itu corpus callosum? Corpus callosum adalah bagian dari otak yang menghubungkan otak kanan dan kiri (selebihnya liat di google, takut salah). Ternyata corpus callosum wanita lebih tebal dari pria, apa artinya? Wanita memiliki kemampuan untuk melakukan banyak hal dalam satu waktu. That’s cool yeah? Hahaha. Sedangkan pria hanya dapat melakukan satu hal dalam satu waktu karena itu pria lebih mudah konsentrasi. Dan ketika pria berkonsentrasi, pendengarannya menurun. Itu sebabnya, kalau ada istri manggil suaminya yang lagi asyik nonton bola, dia ngga nyaut-nyaut. Sekarang sudah tau sebabnya kenapa kan? J

c.   Pria lebih suka membicarakan ide/gagasan sedangkan wanita lebih suka mencari informasi.
Well, pria cenderung lebih suka kalau membicarakan gagasan. Misalnya di sebuah rapat. Sedangkan wanita lebih suka mencari informasi….hmm pasti mikirnya ke gossip ya? I know L

d.   Pria tertarik dengan benda yang bergerak
Itulah sebabnya kenapa pria suka nonton bola atau main games dan bisa tahan berjam-jam. Kalau toh ada wanita yang seperti itu, berarti dia kelebihan sedikit hormon testosteron (oh…baru tau._.). Ada saat dimana wanita bicara ke pria dan dia tidak menatap wajah wanita, kenapa? Karena mungkin wanita itu bukan muhrimnya (trying to tell joke ha ha). Bukan bukan, karena pria tidak betah melihat wajah. Dan tentunya bukan karena ingin bersikap acuh tak acuh! Karena itu saat berbicara dengan pria dan dia tidak menatap wajah kita, just keep talking. Mereka mendengarkan kok, asal tiap 10 menit kita tanya, “ngerti nggak?” hehe.

e.   Pandangan pria lurus dan panjang sedangkan wanita pendek dan lebar
Coba luruskan tanganmu ke depan dan fokus tatap jari tengah. Kalau wanita masih bisa melihat sekeliling kanan dan kiri sedangkan pria tatapannya fokus lurus dan panjang. Itulah kenapa wanita pas masak bisa sambil liat kanan kiri kalau ada tikus atau kecoa!

f.    Pria menginginkah kedudukan, kekuasaan, dan bersaing sedangkan wanita menginginkan hubungan dan kerjasama
Rata-rata ibu-ibu punya perkumpulan kan? Hahaha. Entah perkumpulan beli sayur barenga atau PKK, pengajian, arisan, dll. Ya, karena wanita mengingikan hubungan dan kerjasama. Kalau pria lebih menginginkan kedudukan, kekuasaan, dan bersaing. Hal ini berkaitan juga dengan poin c karena pria lebih suka membicarakan ide/gagasan.

g.   Wanita bisa berubah ekspresi wajah 6 kali dalam 10 detik
Perhatikan ilustrasi ini!
Osa           : “Fany, 1D mau ke Indonesia! Akhirnya!” (bahagia berbunga-bunga)
Fany         : “Wah Alhamdulillah yah” (ikut seneng)
Osa           : “Tapi Zayn ngga ikut” (sedih)
Fany         : “Loh kenapa?” (kaget)
Osa           : “Dia keluar dari 1D” (makin sedih)
Fany         : “Demiapa? Yaampun sa, sabar ya. Masih mending 1D ngga bubar.” (menegarkan)
Got it? Banyak ekspresi.
Kalau pria satu ekspresi dalam 10 menit. Tunggulah menit ke 11 keatas untuk melihat responnya yang lebih ekspresif. Jangan keburu bĂȘte,ok?

Setelah memaparkan tentang perbedaan pria dan wanita, bu Aisah meminta mbak&mas yang membawakan lagu tadi untuk mendemonstrasikan bagaimana ketika mereka menghisap ganja dan kawan-kawannya. Biasanya, jenis narkoba ini digunakan untuk menghilangkan rasa sakit. Efeknya bisa jadi bahagia sesaat dan halusinasi, namun selanjutnya? Kesakitan yang luar biasa. Melalui peragaan langsung ini, aku jadi tau betapa ngerinya pakai narkoba. “Sakitnya seperti kuku kita dicabut.” kata dr. Aisah. Ada lagi jenis pil yang biasa dipakai di diskotik, kalau kita minum seperempatnya aja jantung kita yang biasanya berdebar 80-90 kali per menit menjadi 120 kali per menit. Itulah kenapa di diskotik disetelkan musik berirama cepat untuk mengimbangi detak jantung mereka. Seperempat pil ini membuat mereka bisa joget sampe 2 jam! Really have to say no to drugs, right? Lebih baik buat ngaji… (alim J) Hati-hati juga dengan orang yang bicaranya cadel, lidahnya terasa berat, dan ngelantur. Bisa jadi dia sedang menggunakan narkoba. Dan sebenarnya masih banyak lagi peragaan dari masig-masing efek yang ditimbulkan oleh berbagai jenis narkoba. Terlalu panjang kalau diceritakan satu-satu disini hehe.

Kemudian ada sesi tanya jawab dengan mantan pecandu. Yang mengejutkan saat ditanya darimana mereka mendapatkan narkoba tersebut, salah satu dari 2 perempuan itu menjawab dari teman laki-lakinya di pesantren. Dia dulu seorang santri yang baik hingga kemudian terjerumus ke penyalahgunaan narkoba. See? Narkoba bisa beredar dimana saja. Waspadalah! Dan yang lebih mencengangkan lagi, dia adalah pemakai terlama diantara teman-teman se grup musiknya, 17 tahun. Ia mengaku dulu sehari bisa menghabiskan 2 juta untuk membeli barang terlarang itu. Lalu darimana dapat uangnya? Pertama dari uang tabungan, kemudian kalau sudah habis mulai malak, ngamen, mencuri, dan memicu tindak kriminal lainnya. Ada juga yang mencicipi narkoba sejak usia 14 tahun, SMP! Masa ketika sudah ngga lucu tapi ganteng juga engga hahaha. Ia mengaku dapat dari temannya.

“Kalian dulu punya prestasi nggak sebelum kecanduan narkoba?” tanya dr. Aisah. Satu per satu pun menjawab, ada yang juara MTQ (MTQ?!?!?!?!!!), nyanyi, baca puisi, sepak bola, dll. Awalnya mereka adalah anak baik-baik hingga bertemu orang yang salah disaat yang salah.

“Kalian dekat ngga sih sama orang tua?” tanya dr. Aisah lagi, semuanya menjawab tidak. Dan ketika disuruh menyampaikan apa yang ingin disampaikan kepada orang tua, mereka rata-rata menjawab kalau anak tidak suka dimarahi, dibanding-bandingkan hingga menyebabkan dia tidak betah di rumah karena setiap pulang selalu dimarahi.

Alhamdulillah kini mereka sudah memasukin tahap “clean” walaupun tidak bisa sepenuhnya. Mereka harus tetap bersama dan membentuk grup karena kalau lepas bisa tersangkut lagi. Untuk kita, ada baiknya kita mendukung perubahan baik mereka. Jangan terus-terusan menganggap mereka masih sama. Justru dukunglah pemulihan mereka dan jangan biarkan generasi muda kita diracuni obat terlarang! Kenali gejalanya dan SAY NO TO DRUGS!