Sabtu, 15 Juli 2017

Hijrah?


Assalamualaikum fellas! Hehehe, it’s be a looooong time no see, finally I got this spare time to write again. Jadi, ceritanya termotivasi nulis lagi karena habis baca blognya Felix, si dedek fanboy yang berkedok haters. Oke, di postingan kali ini aku bakal membahas tentang hijrah. Subhanallah, Fany (?)

Hijrah
            Hijrah itu apa sih? Hijrah itu artinya berpindah. Berpindah dari Park Bo Gum ke Yoo Seung Ho? Oh no! Hehehe. Hijrah yang dimaksud disini adalah berpindah menjadi lebih baik. Kenapa harus hijrah? Karena kita ga boleh puas gitu-gitu aja sama diri kita sendiri. Kalau kata Mbak Zhifa di KAKAP kemarin, “kalau teman-teman hanya belajar itu-itu saja, it will inhibit you to grow”. Konteks hijrah yang akan kubahas disini tentang hijrah dalam “agama”. Well, guys, kalian tau kan aku ngga alim-alim banget, aku juga masih belajar, pengetahuan agamaku juga masih biasa banget dibanding teman-temanku. Tapi disini aku mau share beberapa pengalaman dan pandanganku.

Kenapa Hijrah?
            Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah menerima saya di UII. Hehehe. Yup, sesuai kan sama firman Allah Q.S Al Baqoroh : 216 tentang apa yang kamu suka belum tentu baik bagimu, dan apa yang kamu benci juga belum tentu buruk bagimu. Disini aku bertemu banyak orang yang membuatku terinspirasi, sekecil apapun yang mereka lakukan pasti ada aja sesuatu yang spesial.

            Awal semester 4 kemarin merupakan titik balik breakthroughku lagi. Aku tiba-tiba merenung, “Fan, berapa banyak lembar textbook kedokteran yang kamu baca setiap harinya? Kalau dibandingkan sama Al Qur’ran banyak mana? Malah kadang kamu suka ngga ngaji kalau kecapekan. Berapa surat sudah yang kamu hafal? Berapa hadist? Kenapa malah rajin sekali menghafal lirik lagu dibanding menghafal surat? Kamu bilang kamu muslim, kamu beriman, kamu tau beriman itu apa kan? Mempercayai dengan hati, mengatakan dengan lisan, dan mewujudkan dengan perbuatan. Coba tanya deh, buktinya apa? Bayangkan, setiap hari ilmu kedokteranmu bertambah, apakah begitu dengan ilmu agamamu?” ya, mungkin aku agak kesambet hahaha. Tapi aku percaya satu hal, bahwa semua hidayah berasal dari Allah.
          


             “...Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk” kadang aku ngerasa takut, jangan-jangan selama ini aku masih betah banget menghabiskan waktu sama hal-hal yang ga berpahala, ngerasa biasa aja, dan seneng-seneng aja karena Allah memang belum membukakan hatiku buat mendapat hidayah. Sangat jelas kan Allah bilang kalau Allah lebih tau orang-orang yang mau menerima petunjuk. Yak, fellas boleh istighfar dulu. Jangan tegang gitu dong bacanya.

            Sudah merasakan sesuatu yang berbeda belum? Wkwkwk. Oke, jangan takut. Semoga dari satu paragraf diatas bisa jadi refleksi diri ya buat kita semua. One thing for sure, Allah menurunkan hidayahnya bisa lewat mana aja. Bisa lewat teman, ortu, atau mungkin postingan blog ini? Aamiin.
Renungkan
Renungkan
Renungkan
Teman Hijrah
            Hari Minggu tanggal 4 Juli kemarin aku ikut acara Big Bang CMIA. Pemateri terakhirnya adalah Ustadz Weemar Aditya. Wew sekali cerita hijrah beliau. Beliau hijrah karena dulu berprofesi sebagai perekam dan pengedit video ceramah ustadz, mau ngga mau harus dengerin ulang setiap ngedit. Ternyata dari situ Allah menurunkan hidayahnya. See? Hehehe. hidayah bisa datang darimana saja.

            “Siapa yang punya teman hijrah lebih dari 10?” tiba-tiba ustadz Weemar bertanya. Aku melirik sekeliling. Nisa tiba-tiba mengacungkan tangannya, aku pun mengikutinya. Ya, dia adalah salah satu teman, eh sahabat hijrahku. Kenapa sih penting buat punya teman hijrah? Hey! Dengan punya teman hijrah kita ngga merasa sendirian kalau mau ngelakuin apa-apa. Awkward ngga sih rasanya misalnya ngga pernah ke masjid buat sholat jamaah tiba-tiba ke masjid? Kalau aku sih canggung, awalnya. Nah, kalau punya temen hijrah bisa tuh ajak-ajak sholat bareng. Masuk surga sendiri juga ngga seru kan? Makanya! SEGERA AKHIRI KESENDIRIAN INI L

Konsisten Itu Ngga Gampang
            Ada ungkapan yang bilang kalau iman kita itu bisa naik turun. Iya, bener banget. Ini yang selama ini kurasain. Ada kalanya lagi rajin-rajinnya pengen baca Al Qur’an sama buku-buku islam atau pengen banget sholat di masjid, tapi ada pula saat-saat pengennya menutup badan dengan selimut dan hibernasi hingga bangun sendiri secara otomatis. Ternyata setelah dicoba, hidup makin ngga karuan. Rasanya banyak banget yang harus diselesaikan tapi kayak ngga punya waktu, 24 jam dalam sehari rasanya kurang. Padahal kalau dipikir-pikir masih banyak temen-temen yang lebih sibuk. Kok bisa gitu ya?

            “Mbak juga pernah kok ngerasain kayak gitu. Lagi males banget. Kan iman kita juga naik turun. Coba deh Fany sekarang kalau adzan langsung sholat. InsyaAllah dimudahkan segala urusannyadoes it make sense? Iya, ternyata. Prinsipnya gini, siapa sih yang memberi kita hidup? Allah. Oke. Lalu, untuk siapa seharusnya waktu hidup itu kita dedikasikan? Allah. Lah terus duniaku gimana? Weits tenang dulu, Islam itu merupakan agama yang mengatur kegiatan dari berbagai aspek. Ada yang namanya huku syara’, yaitu hukum perbuatan manusia yang landasannya dari Allah. Udah pada tau kan tentang hukum itu ada 5, wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Nah, darisitu kita bisa memilah berbagai kegiatan yang kita lakukan dalam 24 jam, jangan-jangan kebanyakan yang makruh malah jarang yang wajib?

            Ingat gais, Allah itu dekat. Spesialnya lagi nih ya, kalau umpama kita mendekat kepada Allah dengan cara berjalan, Allah akan berlari kepada kita. Sama halnya, ketika kita mementingkan Allah dulu diatas segalanya, insyaAllah urusan kita yang lain jadi dipermudah. Jadi, kalau kita merasa malas banget atau lagi ngga semangat hidup, cobalah lebih mendekatkan diri sama Allah. Mungkin selama ini karena kita sibuk, kita jadi menjauh sama Allah. Oh ya! Jangan lupa berdoa minta agar selalu dilindungi dari hal-hal yang membuat kita jauh dari Allah. Ujian itu nggak melulu berupa kesedihan, adakalanya ujian itu berupa kenikmatan. Disana Allah mau melihat, apakah kalau diberikan kenikmatan kamu akan bersyukur atau malah lalai dan takabur?

            Nah, dari 3 paragraf di atas sudah terbayang belum sebenernya susah-susah-gampang kan untuk konsisten, apalagi hijrah. Salah seorang temanku pernah bilang, “iya, kalau kamu hijrah pasti banyak banget ujiannya” YUPS! Hijrah merupakan upaya kita untuk lebih meningkatkan kualitas diri menjadi pribadi yang lebih baik. Ibaratnya mau naik kelas, pasti ada ujian kan? Walaupun itu sulit, tapi jika semua kita lakukan semata-mata karena mengharap kasih sayang Allah, insyaAllah tidak ada yang tidak mungkin. Coba perhatikan hadits dibawah ini. Semua perbuatan tergantung sama niatnya. Sebelum memutuskan untuk berhijrah, coba renungkan dulu why I must do this? Is this important for me? Dengan menemukan jawaban dari diri sendiri artinya kita tau apa yang sebenarnya kita inginkan. Ngga usah coba menutup-nutupi apa yang sebenarnya kita rasakan karena Allah Maha Mengetahui isi hati manusia. See? Hehehe.



Closing
            Alhamdulillah telah sampailah kita kepada saat yang berbahagia. Kurang ngga kira-kira tulisannya? Hehehe. InsyaAllah nanti kalau ada ilmu lebih aku share lagi ya. Oiya, seperti yang sudah kubilang di awal, pengetahuan agamaku itu masih biasa aja. I’m only human, sometimes I make mistakes. Jangan ragu buat menegur ya hehehe.

            Buat teman-teman yang lagi dalam proses berhijrah, tetap semangat! Godaan itu selalu datang. Itu merupakan salah satu bentuk ujian, seberapa kuat sih niat kita buat bener-bener hijrah? Jangan sampai kalah sama godaan s3t4n. Berdoa sama Allah memohon agar kita tetap diberi keistiqomahan dalam menjalani proses ini karena Allah juga yang maha membolak balikkan hati.

            Buat teman hijrahku, Nisa, Debay, Anggita, Icha, Ida, Dirga, dan lain-lainnya. Tetap semangat geng! Siapa tau nama kalian muncul lagi di postingan blogku hahaha. Jangan bosan-bosan terus menimba ilmu agama. Jangan bosan-bosan buat mengingatkan kalau salah. I love you all <3





Rabu, 15 Februari 2017

Review: Romantic Doctor Teacher Kim (2016)

Annyeonghaseo gais! Sudah lama tidak menulis. Alhamdulillah akhirnya tibalah masa-masa liburan yang sangat berkah (tapi gabut sekali wkwk). Seenggaknya bisa melupakan (ga juga sih) ke-hectic-an di kampus. Dan juga melupakanmu sesaat...... *lalu terputarlah lagu Just A Friend To You nya Meghan Trainor* *berdiam di pojokan* *aku rapopo*

Btw, I turn 20 last month. Selamat 2 dekade, Fany! *abaikan*

Oke, di judul caption yang sudah sangat amat jelas sekali ini tentunya aku akan bahas salah satu drama korea terbaik...menurutku. Tapi terbukti lho drama ini bisa mencapai rating 30%! Gak kalah sama dramanya kakak iparku (Song Joong Ki).

Sinopsis Singkat
Drama keluaran SBS yang bergenre utama kedokteran ini bercerita tentang seorang ahli bedah yang punya ‘triple’: bedah umum, bedah kardiotoraks (jantung-dada), dan bedah saraf sekaligus. Tada! Perkenalkan namanya Boo Young Joo a.k.a Teacher Kim. Singkatnya si Teacher Kim ini difitnah biar keluar dari RS Geosan dan gak bisa praktek lagi, hm tentunya ini ulah si tokoh antagonis yang bikin geretan dari awal hingga akhir. Tapi begitulah, Allah akan menolong orang-orang yang sabar. Akhirnya Teacher Kim bisa mengklarifikasi kejadian yang direkayasa 14 tahun yang lalu dan membersihkan namanya.

Selain Teacher Kim, ada dua tokoh dokter muda yang bikin drama ini lebih greget. Namanya Kang Dong Joo dan Yoon Seo Jung. Kang Dong Joo memiliki motivasi untuk menjadi seorang dokter karena ayahnya meninggal di UGD. Ayahnya meninggal karena pihak RS lebih mengutamakan untuk operasi pasien VIP. Akhirnya, Kang Dong Joo yang masih remaja itu datang ke UGD sambil bawa tongkat baseball dan ngamuk disana. “Kenapa kalian bermain-main dengan nyawa seseorang?” deg. Deg. Deg. Derap langkah seseorang berjas putih membawa selembar kain duk steril (?) mengalihkan perhatian seluruh orang UGD. Dengan sigap, pria berjas putih itu menenangkan Kang Dong Joo dengan menyuntikkan sesuatu di atas gluteusnya. Coba tebak, kira-kira itu jenis injeksinya apa ya? Intravena? Intramuskular? Subkutan? Atau intrakutan? Disini, pria berjas putih itu mengatakan sesuatu yang membuat Kang Dong Joo bangkit...

Jangan membalas dendam dengan kemarahan, tetapi dengan keterampilan. Jika kau tidak berubah, yang lain juga tidak akan berubah”

Alhamdulillah, Kang Dong Joo akhirnya jadi dokter bedah umum dengan nilai ujian tulis nasional terbaik. Yippie! Lalu bagaimana dengan Yoon Seo Jung? Well, Yoon Seo Jung adalah sunbae (senior)nya Kang Dong Joo. Dia adalah seorang dokter spesialis kegawatdaruratan. Kisah mereka dimulai saat Kang Dong Joo bersikap antimainstream, waktu magang (kalau disini koass) dia gak mau disuruh-suruh sama seniornya buat melakukan hal diluar medis kayak ngambilin kopi dll lah. Untungnya...dia pintar hahaha. Sebagai anak magang yang bersikap antimainstream ini, akhirnya Yoon Seo Jung ngerjain Kang Dong Joo. Dia diminta ngurusin pasien yang ngga mengenakkan. Mereka akhirnya cek cok hahaha. Lalu tumbuhlah benih-benih cinta diantara dua dokter muda ini. Sayangnya, Yoon Seo Jung sudah punya tunangan yang tak lain dan tak bukan adalah salah satu dokter bedah di RS itu. Yah terus gimana dong? Apakah kisah cinta mereka tidak jadi seindah drama korea? Yang, “ngarep dia langsung baik dan bikin meleleh? Plis deh?”........ ayo gais berfikir jernih J

Dua dokter ini akhirnya belajar banyak hal dari Teacher Kim di sebuah Rumah Sakit terpencil. Drama ini juga mengungkap bagaimana kesabaran dan ketabahan Teacher Kim selama 14 tahun itu. It's not easy. Disinilah banyaaaaak sekali pelajaran hidup yang bisa dipetik dari ahli bedah kece ini. Including how to deal with people who are always trying to bring you down.

            ((Ini ngesinopsis macam apa sih? Wkwkwk))
            Kita cukupkan saja basa basinya sampai disini.

Kenapa harus nonton drama ini?
1.    Rating tinggi = ceritanya pasti bagus. Dan ini benar adanya, chingu.
2.    Romance yes, but only about 20%. 80% medis dan pelajaran kehidupan yang sangat bermakna dari Teacher Kim.
3.    Romancenya nggak yang melow ala ala gitu, lebih ke lucu. Masa pas Yoon Seo Jung akhirnya jadian sama Kang Dong Joo, mereka kan maunya backstreet, eh pas ketauan...Yoon Seo Jung malah ngajak Kang Dong Joo tengkar di UGD untuk meminimalisir gosip tentang mereka yang semakin santer terdengar. Segitunya kah....
4. Karena belajar ngga selamanya dari buku....bisa jadi dari drama korea :))


Kenapa aku jadi bingung gini, apa karena aku belum mandi?
Gais, maafkan jika kalimatku kurang pas. Pokoknya drama ini sangat bagus dan daebak! Intinya satu: KALIAN HARUS NONTON.


Kamsahamnida.