Selasa, 31 Desember 2013

Akhirnya Kelas XI



Nggak kerasa waktu berlalu begitu cepatnya. Mungkin kebanyakan orang akan bilang begitu. Sekarang aku sudah kelas XI dan Alhamdulillah masuk jurusan yang diinginkan, IPA. Awal-awal masuk IPA kaget banget sekelas cuman 30 orang, tapi ternyata itu karena ada beberapa anak yang pindah jurusan. Waktu belajar efektif, satu kelas diisi 40 orang. Masuk IPA itu seneng sekali dan serem. Buku belum dijual di koprasi dan kita harus puas dengan buku yang dipinjam dari perpustakaan. Fisika, ya fisika yang selalu menghantuiku sejak SMP. Lebay bet ya bahasanya hahaha. Fisika bab 1 adalah vektor, sumpah aku ngga ngerti vektor sama sekali. Di kelas X pernah diajarkan tapi aku ngga mudeng. Pasrah aja deh. Awal ketemu sama guru fisika, bapaknya bilang kalau hanya ada 2 nilai, kalau ngga 0 ya 100. Membuat suasana masuk IPA yang bahagia menjadi tegang. Krik. Belum apa-apa para penghuni XI IPA 1 tangannya udah keringet dingin.
 
Menjalani masa-masa menjadi siswa kelas XI IPA bukan perkara gampang. Mungkin beberapa orang ogah masuk IPA karena tidak suka hitungan. Dan bener, di IPA hampir semuanya hitungan kecuali Biologi. Biologi walaupun hapalan nggak bisa asal ngapal kayak ilmu sosial yang dulu sempat aku pelajari waktu kelas X. Ngapalnya juga harus pake logika dan analisa, kenapa bisa begini dan begitu. Jujur dulu waktu aku kelas X, aku ga berminat sama pelajaran Biologi karena ngebahasnya tumbuhan sama hewan. Ada bakteri, jamur, dan lain-lain. Aku suka Biologi yang mempelajari tentang manusia. Tapi mulai kelas XI ini harus bener-bener lah belajar Biologi. Untuk menggapai cita-cita juga mau jadi dokter, Aamiin! Semoga saat aku buka postingan ini, aku sudah menjadi dokter.

Disamping pelajaran yang terbilang makin berat, banyak juga PR yang diberikan. Sampe seolah-olah ngga bisa napas dari PR-PR ini semua *nangis*. Dulu waktu kelas X masih bisa leha-leha pas weekend, sekarang boro-boro. Ngerjain PR seabrek pas weekend. Kembalikan weekend beneran sayaaaaaa. Semua tugas seolah diteter biar cepet selesai. Belum lagi ulangan yang numpuk. Tiap bangun pagi badanku pegel-pegel banget saking capeknya. Padahal waktu kelas X hampir ga pernah saat bangun pagi ngerasa masih capek dan ngantuk badai.

Terus ngga enaknya kalo sering ngga masuk itu ketinggalan banyak. Ntar udah ngga nyambung mau belajar apa ini.
Di sini kita juga dituntut buat serius dan mulai berpikir jurusan apa yang nantinya kita ambil saat kuliah. Kita juga kudu mempertahankan nilai buat masuk jalur undangan ke jurusan dan PTN yang diinginkan. Yaa intinya kita dituntut semakin dewasa dalam berpikir dan bertindak.

Apa lagi ya yang mau diceritain…
Aku seneng sama XI IPA 1 ini pokoknya. Anaknya asik dan pinter. Ga brutal. Dan memang berjiwa IPA hehehe. 

Tweeted by Marky




Seneng banget rasanya pas ditweet sama idola kita. Waktu itu tanggl 3 November 2012 malem sekitar jam 23.00, Mark cs biasanya ngetweet jam segitu karena perbedaan zona waktu antara UK dan Indonesia. Dapet tweet Mark bisa dibilang butuh perjuangan, akhir-akhir itu dia jarang ngetweet. Ngetweet aja jarang apalagi balesin mention. Nah, malem itu tumben dia online, disusul Shane dan Nicky. Sumpah ini bingung mau ngetweet siapa. Timeline udah ricuh ngirim banyak tweets buat the lads. Dan aku sebenernya udah lama ngeplanning mau ngetweet ini ke Mark. “@MarkusFeehily do you know that Westlife still hold the record that has sold more than 1M coppies in Indonesia? #proud :’)” sesudah 1 tweet terkirim ke bang Marky dan tak ada jawaban, aku tidur.

Karena memang udah malem dan ngantuk banget. Sebelum tidur sempet mbatin, “Coba kalo besok pagi ada yang sms aku ngasih tau kalo Mark bales tweetku..” dan aku ilang dalam mimpi. Keesokan harinya….pas buka hape nokia, kak Malika (@malikatazkiawl) sms aku: “Cieee yang tweetnya diRT Mark (lagi) namanya disebut pula…..” raut muka langsung bahagia girang dan senang dan buru-buru buka twitter.

Pas bukan mention, penuh sekali dengan tweet-tweet dan mention orang yang tak dikenal. MANA MENTION ABANG MARK? Setelah cukup sabar menscroll ke bawah akhirnya menemukan tweet dari orang ganteng ini. “Amazing Fanny! X” ahak aku langsung mau pingsan. Kaget. Ngarep dibales aja enggak apalagi di sebut namanya kayak gitu. Jam 6 pagi udah heboh di rumah. Dan mama lagi-lagi bilang, “Itu asistennya Mark yang bales bukan Mark.” Dan dengan pede dan keyakinan kuat aku bilang, “Bukan lah mum.. jangan suuzon gitu..” hahaha. Followers nambah banyak. Ucapan congrats juga berdatangan. Tapi gitu-gitu ada yang jealous hihihi. Ngumpat gitu lah di twitter. Ah sudah biarkan^^. Thank you bang Marky. Love ya always X! @FannyMcFaddendan sistennya Mark yang bales bukan Mark." kayak gitu.  ke bawah akhirnya dengan tweet-tweet dan mention orang yang tak dikenal


Best Friend Forever



I call them “bestie”. When you met person you can share and tell anything about, it’s your bestie. And bestie will never let you down. They’re gonna try many ways just to cheer you up. Spend the time to laugh and having fun with you. And sometimes you can feel that the more you are close to your bestie is the more you feel like family. Now let me introduce you to my best of the best bestie in the world, Fina and Wida.

I met them when I was 12. Start from Fina, when I move to Balikpapan, I entered regular class. No need a long time I decided try entering acceleration class but I didn’t make it. So the school gave us choice to choose whether back to old class or move to international class (RSBI). My parents wanted me to move to RSBI. What can I do then? Finally, I entered 7 RSBI 4. The class which made me met these nice girls.

I sit beside Fina. She was a girl with curly hair and look so arrogant. At least it was what I see from her first. She looks so busy with things I don’t have any idea about. I remember when I call her, “Finaaa” she only passed me by and don’t you hear me? I started to lost sense against her. And I think she wasn’t match with me, never.

Time passed by and we started to have lil chat about things we like. She knew that I like Westlife so we talked about it. She told me that she liked Westlife too and so did her mother. The chat was getting more interesting and I begin to like her. We share many things day by day until I forgot how we can be so close.

We I’m in trouble, she is always there for me. I did the same. Sometime she called me at night just to tell something. We always go to canteen together and sometime when we’re not in mood to eat, we share food, one food for two. How sweet. I often enough visit her house and meet his little brother, Ikhwan. She often take me home when my daddy didn’t pick me up.


She helps me do many things such as when I had crush at school, she’s gonna try to tell him or give me advice about it. I knew she had many experiences about guys. And when I told her that I should move to another town, she goes lil bit mad. And I guess it’s normal reaction. “Why should you go?” “Why don’t you stay here until the national exams done?” she asked me many questions that actually breaks my heart because I know I feel sad tho, I don’t wanna leave her.

And the day come, it’s D-1 before I left Balikpapan. It was Saturday October 15th 2011. I went out from my test class after done the last one. I found her waiting in front of my class looking down at school yard and have a chat with her friends. Then, she rolls her body and stare at me. I don’t know, but I directly hugged her tightly. I cried. She cried. Tbh, you should know when I typed this tears are in my eyes.

In the night when I packed my stuffs, she sent me many beautiful messages about our friendship. Through twitter and short message. I cried again reading the text and it makes me don’t wanna leave this soon. But it’s impossible.

Tomorrow morning at 7.30 am, she came to airport to see me. Not only her but many friends like Hanum, Wida, Dhika, Shella, Ghendis also came. We sit in Solaria and chill out. Until the time I must be boarding, I cried again, it’s the last time I saw Fina and hugged her. My plane was going to take off and I can see her in “anjungan” waving hands towards me. I cried.

Although we are not in the same city, we keep in touch and share like we used to at the past. I know she’s my best friend. And almost every week, we’re on the phone. I wished I can meet her soon. I miss you so much.

I think Fina is really kind-hearted girl, understanding, fun, and I can tell her anything. She’s also smart.


And the last one is Wida. I met her in 7 RSBI 4 too. I didn’t sit after her. Our seats were far enough and when she heard my name she said, “Annisa Grestefani”? “Really, she’s muslim isn’t she?” she asked to the friend who sits next to her. “I don’t know either.” The friend answered.

We are getting close because of biology task. We made plant cell together from sterofoam, we were in the same group. We did it in her house and we also play and made weirdo videos. Ah my laptop has been stolen, I’m sure there’s a video about the moment in her house. She’s very easy-going, cheerful, and just take all things easy. She is also fun and sometime “blak-blakan”. In the other time, we decided to do all group task together. Also with Fina. So three of us are together. Always.

I remember she ever texted me three times with different numbers and it made me confuse. One of the number it’s actually belongs to her mother. And did you know when we were about having outbound, the teacher didn’t allow us to pick the group member ourselves. We prayed and hoped that we can be in the same group. Using a-cut-piece of paper the teacher wrote the number of the group. We pick it randomly. And I can’t believe we are in the same group, 1! We hugged like teletubbies.

Unfortunately, I should go to Pontianak with my mom and dad the day we go out bound. Wida cried and hugged me. I just can’t believe it, is she crying? OMG I’m not going anywhere to leave you. I laughed. LOL

And also we have the same celebs crush. When we were on 7th grade, we both crushing over Lee Min Ho when we watch Boys Before Flowers. On 8th grade we both have crush on Mark Westlife. On 9th grade we crush on Kim Soo Hyun. We’re fangirling together.
We share many things also. She always look after me when somebody try to scold at me. We go to pray dzuhur together and everytime we finished, she runs at me bringing “bekicot” (it’s like snail) and I automatically run around the class near to musholla. Stressed. Mad. Hm. It was embarrasing.

It’s D-1 before I left Balikpapan. She came to my class with red eyes and tears on her eyes and streaming down her chubby cheek. She hugged me, dahsyat sekali! Let me tell you what I heard when she hugged me (using bahasa Indonesia): “kalo kamu pindah nanti siapa yang nemenin aku?” “kalo kamu pindah siapa yang nyeritain aku harry potter, siapa yang aku tanya-tanyain kalo aku ga ngerti?” “kalo kamu pindah ngga ada yang cerita Westlife lagi.” And there are so many “kalo” and “nanti” I can’t remember. She didn’t speak clearly so I cannot hear. Because she was talking  and crying at the same time.

Just as the same as Fina, at night she sent me many messages, beautiful messages and it also made me don’t wanna leave this soon.
Tomorrow morning she also came to the airport. She gave me a doll, bear doll, pinky. We named the doll “Brenda” or “Brendon and Wida”, yeah she had crush on Brendon Urie (Panic! At the Disco). I cried and hugged her too when I should go.

But we always stay in touch and stick up for a friend. The last time I met her was on May 28th 2012 in Jakarta. She asked me to accompany her to Dufan. She forced me to try “Halilintar”, you know I’m so paranoid. She looks so excited while I look so depressed. IT STARTS! We’re holding hand AND SHE SAID, “I start to feel afraid…” OMG it’s too late to cancel. She screamed out loud while I’m just “dzikir dalam hati” and close my eyes until it stopped. “It’s done?” I asked. Wida didn’t answer me and I saw her “shock face”. “Can we try again?” I laugh. “NO!” she obviously said. We’re going to have lunch and I treat her soup because she doesn’t feel fine after that. It really embarrassed me when we try “Alap-alap” it’s like the little version of Halilintar that’s like roller coaster. She shouted, “Halilintar keciiiill halilintar kecilll HAHAHAHAHA.” I laugh hard.

Well, in the end of this post. I would love to say that I love you girls. You’re like my sister. Thank you very much for looking after me, understanding me, and go weirdo with me. Ily!Friendship must be last forever. (Fanny)




Growing Up




Growing up yaaa growing up. Namanya juga “Up”, keatas makin tinggi makin susah. Dulu waktu SMP rasanya pengen balik ke SD, dan jujur deh waktu SMP aku ngerasa udah gede gitu. Dan ngebet pengen banget cepet-cepet SMA, kuliah, kerja, dapet duit, eurotrip, ketemu Westlife. Hahaha. Cukup sederhana yah. Ternyata setelah menjalani masa-masa SMA, ga kayak di film-film. Maksudnya mungkin kurang lebih seperti ini, kalau di film kan yang disorot kebanyakan kehidupan sosialnya. Bisa happy-happy, pacaran (yang punya pacar, yang jomblo tentu ngga dihitung yah), bisa hang out bareng temen. Apalagi nih sekarang banyak bermunculan aplikasi chat, path sama BBM yang paling populer. Dikit-dikit ngeupdate, laporan lagi ngapain, sama siapa, dan dimana. It’s actually very funny if we take a look. Di twitter juga gitu, update status “laper”, laper ya makan bukan update status wkwkwk.

Sebagian anak SMA mungkin pada masa growing up mereka hura-hura dan manfaatkan waktu buat main dan seneng-seneng. It’s okay. It’s teenage life. Orang tua kita juga dulu begitu. Tapi sebenernya kalau dipikir lebih jauh, memang ini masa-masa yang paling menyenangkan dan paling menentukan. Coba seandainya kita terlalu berlebihan dalam hura-hura sampai lupa mesti merencanakan pendidikan kita ke depan seperti apa, waduuhh bisa kocar kacir semua. Ingat, hanya ikan mati yang ikut arus. Jangan mau diatur sama arus, kita harus menentukan masa depan kita bagaimana. Rencanakan sedini mungkin agar semua sesuai dan indah pada waktunya. Cie! Siapa sih yang nggak bangga diterima di univesitas yang udah jadi impiannya dari jaman masuk SMA? Semua pasti bangga.

Growing up, kita juga dituntut buat lebih dewasa. Masa umur doang yang dewasa, cara berpikir juga dong. Sebelum melakukan ini itu harus dipikir mateng-mateng biar ngga salah ambil keputusan. Yah itulah mengapa penyesalan selalu ada di akhir, karena kita tidak merencanakan dengan baik. Daripada menyesal nantinya, ngga ada salahnya kita kerja keras buat mempersiapkan masa depan yang masih cerah dan menjadi misteri. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian kan?

1 hal yang diajarkan Papaku, “terima kenyataan hidup”. Waktu itu beliau cerita tentang perjalanannya di hutan Papua dulu bersama beberapa ahli ukur tanah dan kehutanan bank dunia, ada dari Russia, India, Inggris, Filipina, dll. Nah kebetulan ada seorang dari tim ini yang mungkin nggak terbiasa hidup di hutan selama 6 bulan dan makan apa adanya. Belum lagi kalau masuk rawa-rawa banyak lintah. Dia sampai nggak mau makan. Lalu dia ditegur sama salah satu orang bule lain, negurnya nggak dimarahin gitu juga sih. Hanya 2 kata simpel yang mencakup semuanya: “Enjoy life”. Berkat pencerahan 2 kata ajaib itu, akhirnya dia mau makan.

Nah dari cerita di atas kita bisa simpulkan kalau memang kita mau nggak mau harus terima kenyataan hidup. Eits, sebelum itu jangan ada yang salah paham dulu. Maksudnya menerima bukan pasrah ya, itu jauh beda. Udah tau musim hujan, ngga bawa payung terus kehujanan dan bilang itu kenyataan hidup, beda beda beda sekali. Kenyataan hidup itu diterima setelah kita mengupayakan yang terbaik, bisa juga berarti kita menerima itu sebagai resiko. Misalnya nih kaya Papaku dulu ambil geodesi kuliahnya, resikonya ya gitu, harus mau kerja lapangan beserta hal-hal lain tentang itu. Itu baru bisa dibilang kenyataan hidup yang memang harus dihadapi. Terkadang memang ada hal yang tidak bisa kita ubah dan hindari karena itu semua sudah kehedak Yang Kuasa.

Magic sekali sebenernya saya sudah menulis sepanjang ini. Tau-tau terketik gitu aja. Hahaha. Semoga bisa menginspirasi ya. ENJOY LIFE BECAUSE WE ONLY LIVE ONCE! 

Short Trip to Paris Van Java



Kota Bandung terkenal dengan sebutan kota kembang dan juga Paris Van Java. Awal kunjungan saya ke kota ini sangat singkat. Pada tanggal 7-9 Agustus 2013, saya kembali mengunjungi kota kembang. Saat kita memasuki kota Bandung, kita akan langsung tersadar mengapa julukan “kota kembang” diberikan kepada kota ini. Pepohonan tinggi dan lebat hampir memenuhi setiap celah kota ini. Hawa sejuk pegunungan berhembus, membuat suasana makin wah!
 
Pada hari Rabu, 7 Agustus 2013 kami tiba di Bandung dan langsung menuju hotel Wisma Dago yang sudah kami booking  sehari sebelumnya. Mengingat ini merupakan liburan hari raya Idul Fitri. Hotel ini terletak bersebelahan dengan ITB (Institut Teknologi Bandung). Sangat strategis dan nyaman. Kami berangkat pukul 06.05 dari rumah menuju ke terminal untuk naik bus menuju Bandung. Mengapa tidak naik kereta? Tiket kereta api pada hari itu habis. So there are no other choice!  Kami sampai di hotel pada pukul 09.40 dan belum boleh check in. Sembari menunggu waktu check in, kami menitipkan barang-barang di resepsionis dan berjalan-jalan di sekitar ITB.

Kebun binatang Tamansari terletak di sebelah ITB. Saya menyempatkan mampir ke sini sebentar karena penasaran. Setelah menghabiskan waktu, kami yang sudah sejak awal berencana ingin naik kuda langsung kembali ke dekat pintu masuk ITB. Disana ada penyewaan delman dan kuda. Untuk kuda mungkin bisa di patok harga Rp 15.000/putaran dan untuk delman sekitar Rp 25.000. Awalnya, kami berencana ingin naik delman. Ternyata keinginan lebih besar untuk naik kuda. Well, get ready!

Setelah 2 putaran, kami berhenti di depan hotel untuk check in. Kemudian kami pergi sholat dhuhur di Masjid Salman ITB. Sekitar pukul 14.00, kami melanjutkan menyusuri kota Bandung di jalan Braga. Jalan ini terlihat unik, bukan berupa aspal namun masih berupa paving persegi panjang berwarna hitam. Kios-kios yang tertata rapi menambah hawa khas jalan unik ini. Akhirnya sampailah kami ke tempat lukisan-lukisan di jual. Dari yang berukuran kecil sampai besar. Dari yang kasar sampai halus. Dari yang ‘real’ sampai abstrak. Kami menyempatkan melihat lukisan di beberapa kios yang terbentang panjang di jalan ini.

Tak terasa telah masuk waktu sholat ashar, kami berjalan kaki menuju masjid di dekat situ, Masjid Raya Bandung. Kami berjalan melewati jalan Asia Afrika, tempat konferensi Asia Afrika yang terkenal bersejarah bagi bangsa Indonesia. Langit mulai mendung dan hujan rintik-rintik turun. Masjid ini sangat ramai. Antara orang-orang yang datang untuk berbuka bersama dan juga pedagang-pedangang yang mencari peruntungan. Tak lama, hujan lebat pun turun tepat setelah kami memasuki aula masjid.

Sekitar pukul 17.00, kami pergi ke Stasiun Bandung untuk memesan tiket pulang. Stasiun Bandung memiliki daya tarik tersendiri. Yang membuatnya berbeda dengan stasiun-stasiun pada umumnya di Indonesia adalah kebersihan yang kemudian membuat suasanya nyaman lebih terasa.

Waktu buka puasa pun menjelang yang tampaknya tak sempat untuk kembali ke hotel. Akhirnya kami memutuskan untuk berbuka puasa terlebih dulu di sebuah mall yang saya lupa namanya. Setelah selesai menikmati hidangan buka puasa terkahir di bulan ramadhan 1434H ini, saya dan mama pergi ke lantai 1 untuk melihat beberapa sepatu dan baju. I got this cute shoes!

Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar Laailaa hailallahuallahuakbar.” Gema takbir terdengar dimana-mana.

Keesokan paginya, kami pergi sholat idul fitri di lapangan basket ITB. Udara pagi terasa menusuk tulang. Sayangnya saya dan mama tidak membawa sajadah yang tebal. Sehingga kami terasa hanya duduk beralaskan koran, udara pagi terasa makin dingin. Setelah sholat id dilaksanakan, seperti biasa, imam membacakan khotbah. Tak lama khotbah pun selesai, semua orang bersalam-salaman memohon maaf untuk kesalahan yang mereka lakukan kepada sanak saudaranya. Pemandangan khas saat lebaran. Namun sangat disayangkan, di lingkungan intelektual seperti ini, tradisi meninggalkan koran setelah sholat id masih berlanjut. Orang-orang seakan tak peduli karena mereka berpikir “nanti kan ada yang ngambil”. Ya memang, tapi coba bayangkan saja jika setelah selesai sholat id, kita merapikan koran yang telah kita pakai dan meletakkan di satu tempat agar dibawa oleh orang yang membutuhkan, mungkin akan lebih mudah. Apa susahnya memungut beberapa lembar koran? Berikut ini foto koran-koran yang berceceran setelah sholat id.

Hari kedua di Bandung, setelah melaksanakan sholat id, kami sarapa di hotel dan berjalan-jalan di sekitar universitas padjajaran. Niatnya hari itu mau pergi ke kampus 2 ITB yang terletak di Jagorawi, jaraknya lumayan jauh dari hotel di Dago ditambah lagi macet dan panas. Kami memutuskan untuk kembali. What a waste of time.

Pagi harinya di hari terakhir, kami memutuskan jalan-jalan pagi melewati samping ITB. Jalan yang rindang dikelilingi pepohonan dan udara pagi yang dingin hmmmm… Terlihat di sepanjang jalan Ir. H. Juanda beberapa factory outlet. Banyak terdapat bangunan kuno yang tak dirubah sama sekali arsitekturnya. Bangunan-bangunan ini memiliki daya tarik tersendiri.

Kami segera kembali ke hotel untuk sarapan dan beres-beres. Pukul 09.00 kami berjalan kaki ke cihampelas, tempat yang terkenal menjual baju dan kaos-kaos khas Bandung. Saya dan mama mondar mandir kesana kemari menikmati semua pagelaran kaos yang seperti tiada habisnya sembari memilih beberapa buah untuk oleh-oleh.

Pukul 12.40 kami check out hotel. Lagi-lagi saya dan mama tergiur melihat FO di jalan Ir. H. Juanda dan kami memutuskan untuk mampir hingga pukul 14.00, kereta berangkat ke Jakarta pukul 16.00. I don’t know, since I entered some factory outlets I suddenly understand why someone can be a shopaholic!

And here we are, sitting on the train heading to Gambir – Jakarta. Goodbye, Bandung. See you later!





Kamis, 01 Agustus 2013

School That I Want


I’m thinking about the real school that I want. Have you ever imagined go to school without any feel like, “Ah….I’m going to jail. I’m gonna sleep all day.”? Actually I don’t always feel like that because I love school (sometime no. Take the positive thing ._.). If we are talking about school that we want, I can guess what will pop up in most of student nowadays think. No homework, no homework too much, no rules to not to cheat during test, no wake up in the morning and blah blah blah.

I want to school in Totto-chan’s school. Have you ever read book titled “Totto-chan”? If you haven’t, go read that book. Simple but very motivating and inspiring. There, we can find a perfect school. Maybe some people will think “NO” because they basically hate school. But if you see there, we don’t always study in class, listen to the teacher all day. Start since the first until the last lesson. How boring is that? Moreover when we don’t like the lesson. In Totto-chan’s school (called Tomoe Gakuen) they study in railway coach surrounded by trees and look so close with nature and environment. The wind blows through the window…. Hmmmm. There is no lesson schedule like we always have in school. There, the students are allowed to start every lesson they want to learn that day. Student who loves physic will start to boil the eggs or just experimenting with some substances. While the student who loves language will start to write a story etc. From those simple and little things, we can take the valuable value : we are able to know where will we go and what is our talents. Fyi, Tomo Gakuen is like elementary school in my country. So it’s very good if we try this method, why not? The students will not be confuse about where will they go after finishing their education, what will they be etc.

I actually feel how confuse I am when I cannot decide where will I go when I enter senior high school. What will I be in the future? What is my talents? What should I do to develop my talent? I start to think that it’ll be better if our job in the future is based on our talents. In Tomoe Gakuen the students are taught many things like to bring food ‘something from mountains’ and ‘somethings from the ocean’. That means we must eat food which have complete nutrition. ‘something from mountain’ means vegetables and ‘something from the ocean’ means fish or any food contains protein. After they eat their lunch in the hall, Sosaku Kobayashi (headmaster) asked them to stand one by one to talk in front of their friends while the other making circle to listen to him/her who. We learn two things here : we must be able to talk to public & we must respect person who’s talking.

When the students will go to swim, they take all their clothes off (haha, this is when they’re still kids. Don’t take it wrong pls). Some of the students there are having physical defect. The headmaster wants them to do that because it will be vanishing the difference between them. We are all same. And we accept the imperfect.

Sometimes, they go to temple near their school. They walk there and passing meadow and park which is full of flowers. As they walk, the teachers taught them to keep the nature. Sometimes they also help the farmer to spread the seeds on the field. I’m wondering if in Indonesia we try this method too. Maybe there are no more students who throw trash not on the right place, maybe there are no more students who’s trying to cheat during exams, maybe there are no more students who hate school. Make school fun. Make we feel comfortable there. Make we know what is our talents to support us in the future. That’s my hope. I want to have school like that. Not listening to our teachers all day long. But we also learn to keep the nature and to respect another people. That will build your character. There is no reason why we hate school.

Fyi, Totto-chan doesn’t like her first school. Her first school is like what we feel everyday. Learning to the teacher all day and another boring things. She always look out at the window of her class and do weird things until she finally expelled. Her mother was confused. She’s trying to find a new school for her daughther, she entered Totto-chan to Tomoe Gakuen and she feels comfort there. So what’s your ‘imagination’ school? :P (Fanny)

Jumat, 05 Juli 2013

A Year Without Westlife


Mulai lagi galau-alay. 23 Juni 2013 setahunan tanpa om-om ganteng nan kece dari Irlandia. Ngga ada album baru, single baru, video clip baru, konser, tour. Timeline berubah drastis waktu mereka bubar. Westlifer pada kabur entah kemana, ada yang ganti ngefans sama One Direction, ganti ngefans sama yang lain. Jujur kalo udah annoying sekali, aku suka ngeunfollow mereka. I followed them as a Westlifer but they changed. So I decided to unfollow them ;)

Bentar lagi single barunya Shane Filan keluar, udah ada bocoran lirik single barunya di twitter. Mark Feehily juga kabarnya mau rilis album entah dia ngga penah mengumbar-ngumbar soal itu di twitter (sebenernya jadi apa engga sih? -_-). Nicky Byrne udah jadi penyiar radio. Nah… Kian Egan ini yang belum terdengar kabar apa-apa. Mungkin dia masih sibuk ngurusin Koa. Makin unyu ajah.

Bubarnya Westlife memang sangat membuat para true Westlifer….yaa gitu deh. Tapi salah satu hikmah yang bisa kita ambil, kita bisa tau mana real fans mana yang fake alias abal-abal. Sebenernya ngga papa sih kalau mau ngefans sama yang lain. Tapi kadang ada yang sampe mainstream sampe kaya ngga inget siapa Westlife (?) dan lebih mensupport penyanyi/idola lain. Remember, once a Westlife, always a Westlifer!
Pada akhir posting ini saya tidak akan bercerita banyak soal kegalauan alay ini. Enek juga mungkin lama-lama yang baca. Galauuuu mulu. Westlifeeeee mulu. Ngga janji sih, mungkin di postingan lain aka nada tulisan galau alay yang lain hahaha. Just hope for the best to the lads. We will always love & support you <3



KEEP CALM AND LOVE WESTLIFE FOREVER !






Anak Jaman Sekarang

 Topik ini saya pilih karena ini merupakan sesuatu yang menarik untuk dibicarakan. “Anak Jaman Sekarang” (sebenernya mau ngasi judul pake bahasa Inggris: “Kids this Era” tapi kayanya kurang pas gitu. Mmm tapi sebenernya engga juga sih, bagus juga. Oke abaikan.)

            Anak-anak jaman sekarang kalau kita lihat makin gede makin tidak bisa diatur. Makin gede makin malas belajar. Makin gede makin sering bohong sama guru dan orang tua. Makin gede makin cuek, sukanya hura-hura, dapet nilai bagus dengan jalan pintas. Mungkin yang membaca ini berpikir, “Ih apaan si ni anak sok banget.”. Weiiittsssssssszsszzsshh. Tapi memang itu yang benar-benar terjadi. Seiring dengan bertambahnya umur namun tidak diikuti oleh sikap dan pikiran yang lebih dewasa dan rasional.

1.   Makin gede makin tidak bisa diatur.
Semakin dewasa anak, semakin mereka banyak berjumpa dengan orang-orang luar yang kadang bisa membawa pengaruh baik/buruk. Tergantung masing-masing individu, jika dari masih muda sudah punya dasar dan prinsip yang kuat, maka tidak akan mudah terbawa arus. Makin tidak bisa diatur berarti mereka mendapat pengaruh negatif. Memang sih seumuran remaja pengennya main dan menikmati masa remaja, tapi coba pikirkan masa depan. Belajar. Suatu saat mereka akan sadar dan mungkin menyesal mengapa dulu waktu masih remaja tidak mengisi waktu dengan hal-hal berguna untuk menunjang masa depan. Mereka malah menghabiskan waktu untuk bersenang-senang yang porsinya melebihi batas. Ketika diingatkan guru/orang tua untuk belajar hanya bilang, “Iya..Iya..” kadang diikuti rasa marah bahkan mengumpat. Coba dipikirkan baik-baik, guru & orang tua usianya jauh lebih tua dari kita. Otomatis mereka punya lebih banyak pengalaman tentang menjalani hidup. Mereka mengingatkan kita untuk berbuat baik, belajar, mengisi waktu dengan hal-hal berguna agar kita tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif yang merugikan untuk masa depan. Tapi kadang dengan keegoisan anak sekarang, mereka hanya menganggap itu angin lalu. “Boam” alias “Bodo amat. Yang penting gue seneng.” Cobalah sekali-kali renungkan kenapa guru & orang tua sering menegur dan menasehati kita.

2.   Makin gede makin sering bohong sama guru & orang tua
Berlanjut deh karena ngga suka dinasehatin dan ditegur jadi suka bohong. Kalau ditanya, “Udah belajar belum?” “Udaaaahh” padahal belum. “Lagi ngapain?” “Belajar” padahal main hape sama internetan. Bohong itu ngga baik, dan dosa (bagi yang tahu dan sadar^^). Kenapa tetap dilakukan? Merasa nyaman dengan berada dalam ‘zona kebohongan’ itu? Ati-ati kena karma lho. Soon or later.

3.   Makin gede makin cuek, sukanya hura-hura, dapet nilai bagus dengan jalan pintas.
Dulu, saya punya seorang guru les matematika. Beliau orangnya bijak banget. Suka ngasi pelajaran-pelajaran kehidupan (tsah apabanget bahasanya -_-). Salah satunya yang masih saya ingat sampai sekarang: “Kalau kamu sekolah hanya untuk nyari nilai, kamu ngga bakal dapet ilmu.” 100% benar. Nilai mudah di dapat, mau dapet nilai bagus? Nyontek, pake kunci jawaban. Tapi apa puas dengan hasil bagus karena curang? Disamping itu, kita juga rugi. Menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya buat sekolah tapi berakhir dengan ujian yang curang. Wasting time!  Kenapa ngga langsung minta ujian dan bawa kunci jawaban aja? Selesai kan? Yang dikejar kan nilai bukan ilmu. Suatu saat mungkin para contekers dan curangers akan sadar sama dampak perbuatan mereka. Mungkin sekarang belum terasa, masih enak, aman, diatas KKM, naik kelas. Tapi nanti kalau kuliah? Kerja? Kita bakal bekerja sesuai bidang yang kita mampu dan inginkan, nah kalau ilmu-ilmu yang diujikan sebelumnya kita nge-skip begitu aja dengan nyontek, ilmu apa dong yang bisa kita pake buat bekerja nanti. Kita tidak bisa memutar waktu. Time is the key of life. Kalau mau jadi orang berhasil di masa depan, gunakan waktu muda sebaik-baiknya untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Berpikir lebih dewasa, apa yang akan terjadi jika saya melakukan ini.

4.   Belajar menghargai orang lain.
Anyway, sikap menghargai orang lain juga perlu. Mau kita suka atau tidak dengan orang itu, kita harus tetap menghargai dia. Kita berhak tidak suka dengan orang lain, tapi orang lain juga berhak dihormati dan tidak diolok atau dicela seenaknya. Cobalah buat menghargai orang lain, nobody is perfect and so are they. Mungkin suatu saat kita akan membutuhkan orang yang kita benci. Hm terus apabila kita bener-bener ngga suka dengan orang itu, kita bisa bilang ke dia baik-baik untuk memperbaiki diri. Jangan bisanya cuma mengkritik tanpa memberika solusi. Bayangkan aja jika kita ada di posisi dia, sakit hati kan? Tiba-tiba dijadikan bahan olokan dan diperlakukan tidak enak oleh orang-orang di sekitar. Mereka juga perlu dihargai. Buat yang mengolok, kalian juga tidak sempurna. Belum tentu kalian lebih baik daripada yang diolok. Lagi pula ngapain sih sibuk-sibuk mencari kekurangan orang lain? Ada hal-hal lain yang jauh lebih penting dan bermanfaat dibandingkan melakukan itu.

5.   Belajar peduli dengan hal kecil.
Hal-hal kecil yang cenderung dipandang remeh kadang suka kita abaikan. Contohnya: nanya dikit-dikit waktu ulangan untuk meyakinkan jawaban kita betul atau tidak. Secara tidak langsung akan mendidik diri kita untuk tidak percaya pada diri sendiri alias ragu dengan kemampuan kita. Bergantung dengan orang lain, apakah yang telah dikerjakan benar atau tidak, khawatir apabila tidak mendapat nilai bagus dan diatas KKM. Padahal jawaban orang lain juga belum tentu betul kan? Banyak hal-hal kecil kadang yang kita suka remehkan yang sebenarnya bedampak besar. Saya pernah membaca sebuah quotes di twitter yang intinya: kita tidak akan menjadi orang besar jika kita tidak peduli dengan hal-hal yang kecil. Orang-orang besar memperhatikan hal-hal kecil sehingga dalam setiap langkahnya tidak salah jalan. Berhenti meremehkan hal-hal kecil karena suatu saat kita akan sadar bahwa itu memberikan dampak yang besar.


Mungkin bagi yang baca ini mikirnya pasti: “Apaan sih, soktau banget.” Dan blah blah blah. I just wanna share what’s on my mind here. You can take the positive things or just pass this away without getting any value. Terima kasih bagi yang sudah membaca. Maaf kalau ada kata/kalimat yang mungkin tidak enak dan menyinggung. Semoga bisa diambil hal-hal positifnya untuk menjadikan kita lebih baik kedepannya. Berubahlah selagi ada waktu, sebelum semuanya terlambat. ^^. (Fanny)

My Celebs Crush



1.   Westlife
Pasti sudah pada tau kan dari sejak jaman bahula kalo aku sukaaaaa banget sama boyband yang (akhirnya) bubar ini. Masih pahit sebenernya rasanya. Agak aneh gitu tiap tahun tanpa single baru dan album baru dari mereka. But what can I do then? I’m just hoping all the best for all of them including Brian. I love you Shane, Mark, Nicky, Kian, and Brian. KEEP CALM AND LOVE WESTLIFE FOREVER.




2.   Edward Cullen a.k.a Robert Pattinson
Next! He’s a cool vampire but not coolest hehehe. Pertama ngeliat udah kesengsem walaupun ngga langsung suka sama Twilight sih masih heboh-hebohnya Harry Potter soalnya. Eh pas Breaking Dawn part 2 rilis aku malah suka. Aku tau ini telat. Saya selalu telat deh kayanya. Ngeliat dia di Twilight, masuk trus ada angin berhempus perhalan, beeehhh orang ganteng masuk belakangan di belakangnya Alice dll. OMG.



3.   Carlisle Cullen a.k.a Peter Facinelli
Eaaaahhhh this is the coolest vampire everybodeeehh!!!! Please welcome dr. Carlisle Cullen. Kalem, bawaannya cool, dan ga mudah emosi. Idaman banget walaupun udah bapak-bapak. Awal kesengsem emang sama anaknya dia, si Edward. Tapi lama kelamaan sukanya sama bapaknya. He’s super cool.





4.   Edmund Pevensie a.k.a Skandar Keynes 

Pertama kali liat juga biasa aja rasanya. Tapi di Narnia kedua yang sama Pangeran Caspian lama-lama cakep juga ya (?) ini mungkin karena pas di Narnia pertama dia masih kecil. Oke abaikan. I love his gorgeous face! ;)




5.   Legolas a.k.a Orlando Bloom
YEAAAAHHH me and mum called him, “si cool.” Itu loh yang jadi Legolas di The Lord Of The Ring. Cool banget, rapih, ga pernah luka kalo perang. He’s so charming!!!




6.   Ped a.k.a Jirayu Laongmanee
Pertama kali liat di film Thailand yang judulnya “Suckseed” dia berperan sebagai Ped, sahabatnya Khung. Dia pendiem, cool getoh dech. Mungkin cowok cool itu menarik yah, daritadi aku ngomongin kalo sukanya sama cowok cool yah. Iya cowok cool itu penuh misteri gitu, ga bawel dan ga banyak omong. Mmmm aku ga suka sama cowok yang kebanyakan ngomong ehe.




7.   Lee Min Ho
Uyeah kembali ke negeri ginseng. Pertama kali suka sama dia pas liat dia di BBF (Boys Before Flowers) sebagai Goo Joon Pyo. Mancung, tinggi (187cm). actingnya keren banget pas di city hunter jadi Lee Yoon Sung, beda banget sama Goo Jun Pyo yang manja trus nyebelin. Oh iya, I’ve already watched his new drama too, “The Faith/ The Great Doctor” dia jadi jendral Choi Young disini.


8.   Kim Soo Hyun
WAAAAAAAA oppa yang imut sekaleeehhh. Langsung suka pada pandangan pertama di drama korea “The Moon That Embraces The Sun”. He played the role as King Lee Hwon there. Dia main juga di Dreamhigh jadi Sam Dong. I love to see his cute face!!!


9.   Channing Tatum
Hola! Pertama kali liat dia pas main di film 21 Jump Street. Awal liat biasa aja. Malahan pas ada temen bilang, “Itu Channing Tatum, ganteng banget tau.” “Ngga ah biasa aja.” Dan tak lama kemudian…. Aku menyadari bahwa dia memang ganteng. Kalo senyum sama ketawa mirip Kim Soo Hyun. Terus kedua kali aku ngeliat dia di film The Vow. So sweet banget filmnya. Intinya crush saya makin bertambah!


10.             Chris Pine
Play the role as FDR. Agen CIA handal yang rebutan cewek sama temennya, Tuck. He’s so tall and cool. Pas browsing eh ternyata dia seumuran bang marky. Kenapa oh kenapa aku ga punya crush yang masih umur belasan tahun (?) please don’t judge me. I have on, he’s on number 6!



Itulah kesepuluh crush saya yang mungkin bisa nambah dan bisa berkurang juga…. Thanks for reading xxx

JUPANCA yeaaahhh

HAPPY BIRTHDAY BU ANNA!
Ini telat harusnya diposting tahun lalu. Ini masih jaman SMP pake biru putih unyu-unyu yang sudah mulai kehilangan kepolosan sebelum masuk SMA (?). iseng liat-liat foto SMP di laptop, yaampun entah kenapa saya merindukan SMP. Semuanya kompak & nyatu. Here’s my class called Jupanca. Consist of 23 + 1 great kids. Ngga tau gimana harus terima kasih karena mereka membantu banget buat adaptasi waktu aku pindah kesana menjelang UN. Together, we have fun. Together, we laugh. Dibawah ini beberapa foto unyu waktu ultah bu Anna, walikelas kami tercinta. Ada fotoku pelukan juga sama bu Anna, how sweet :3 *tersipu* acara berlanjut dengan tiup lilin yay! Dari awal sebenernya udah janji kue ultahnya ngga boleh dicolek-colekin. Tapi…semua berubah saat Vicko menyerang. Kabarnya, dia yang pertama main colek cream kue ke anak-anak. Suasana pun jadi ricuh saling colek-colekan cream kue satu sama lain. Seru sekali!







Nah ini waktu buka puasa bersama di rumah Danu tahun lalu. Semua dateng loh kecuali 1 orang, tuki. Dia rumahnya kejauhan jadi ga dateng. And my daddy praised us because we’re so kompak! Hehehehe. Setelah buka puasa dihabiskan dengan cerita-cerita dan foto-foto lalu main mercon. Usilnya Danu dia bawa mercon ke dalem rumah buat ngagetin yang lain. AAA AAAA AAAA *teriak* (?) but it was wonderful and unforgettable. Togetherness.






Nah ini dia pas graduation alias wisuda. Aku udah ngaret mestinya sebelum jam 7 udah di sekolah aku malah dateng jam 8 hahaha. 2 dari teman kami, Sarah & Nindha masuk 10 besar dengan nilai terbaik (bukan NEM UN). Selesai acara, kita foto-foto, ambil ijazah dan pulang. Cewek-ceweknya pada canthique pake kebaya, dan cowok-cowoknya pake jas B)