Senin, 16 Juni 2014

Anak Emas

“Tuh si X aja bisa.”
“Mana si Y? Coba kerjakan ke depan.”
Sebagai murid pasti kita pernah denger yang beginian ini kan. Kadang kita juga sebel sama guru yang suka membeda-bedakan muridnya. Aku sebenernya kurang suka sama hal seperti ini. Ini bisa jadi salah satu faktor yang menghambat pembelajaran. Si murid yang awalnya seneng dan fresh, ketika dia ngga bisa atau nilainya jelek bakal seolah ‘dijatuhkan’ begitu saja. Pahit, hiks. Begitu juga kalau ada guru yang punya anak emas, begitu si anak emas ngga sejago dulu lagi bakal di sisihkan. Pahit, hiks. Kalimat, “Tuh si X aja bisa.” Memang seharusnya menggugah semangat kita lagi untuk bisa menyamai si X. Tapi disisi lain tiap orang kan punya kemampuan berbeda-beda. Jangan diharapkan semuanya mendapat hasil sama rata. Guru juga seharusnya membimbing siswanya secara personal bila perlu. Bimbingan ngga hanya sebatas materi pelajaran yang harus dituntaskan. Tapi juga dari segi moral. Apa jadinya apabila ada murid yang berotak cemerlang tapi akhlaknya kurang? Secara ngga langsung guru juga jadi panutan dalam bersikap. Children see, children do. Contohnya aja nih kalau mau upacara bendera tiap hari senin, pasti kan ada satu guru yang ‘halo-halo’ di mic nyuruh turun secepatnya ke lapangan. Ada yang langsung turun dan ada yang masih ogah-ogahan. Dari sisi guru juga seharusnya sudah siap lebih dulu dengan barisan rapi di lapangan. I’m pretty sure it will work. Setidaknya guru memberikan contoh: ini loh kalo upacara cepat ke lapangan dan baris rapi.


Back to guru yang suka menganak-emaskan, menurutku menganak-emaskan ini bisa bikin murid yang lain a bit down. Karena pada dasarnya setiap orang punya cara menanggapi yang berbeda-beda. Misal: si A jadi makin termotivasi dan berniat meniru keberhasilan di X tadi. Sedangkan si B makin merasa dikucilkan dan ngga bisa ngapa-ngapain. Yang kasihan yang kayak B nih, jadi ngga ada minat sama sekali buat belajar pelajaran itu. Lebih baik disamaratakan perhatian ini. Masing-masing murid juga perlu dipuji, I think J. Dan menurutku guru harus bisa merangkul seluruh kelas sehingga murid tidak merasa dibedakan antara satu dengan yang lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar