Aim
adalah cita-cita atau mimpi sekaligus tujuan hidup. Setiap orang pasti punya
tujuan dan mimpinya sendiri-sendiri, termasuk aku.
Honestly,
I want to be a journalist.
Jadi jurnalis sekaligus
wartawan dan reporter, mungkin ini bisa jadi pekerjaan favoritku. Kenapa?
Karena menurutku kalo kita jadi pencari berita, ngga hanya wawasan yang selalu
bertambah, tapi kita akan selalu up-to-date
dengan hal-hal terbaru yang terjadi di dunia. Tapi setiap tujuan dan
cita-cita pasti ada halangannya, mau atau tidak. Papa ngga ingin aku jadi
jurnalis, dan tepatnya lebih seneng kalo anaknya jadi dokter. I always wondering why almost all parents
want their children to be a doctor?
Setiap ada saudara
(tante/om) yang nanyain mau ambil jurusan apa kalo kuliah, dengan amat pahit
dan terpaksa aku bilang, “kedokteran” -_- aku bingung sebenernya harus nurutin
orang tua atau diriku sendiri? Dan ini cukup menggalaukan. Tapi ngga lama aku
mikir, “sebenernya yang punya masa depan aku atau papa? Yang menentukan aku
atau papa?” dari sini aku ingin sekali bisa bilang ke papa dan om-tante yang
nanya, “saya mau jadi jurnalis”. Tapi aku ngga punya cukup keberanian untuk
bilang itu. Disisi lain papa lebih berpengalaman soal pekerjaan. Dan aku jujur
sempet ngerasa tertekan gara-gara ini, bukannya kalo kita memaksa itu sama
dengan menghambat orang untuk bermimpi? Siapa tau aku suksesnya bukan di bidang
kedokteran, tapi di bidang lain? Who
knows?
Disamping jadi jurnalis, aku
juga pengen jadi duta. 2 bidang yang aku pengen banget buat jadi duta adalah
bidang lingkungan dan pendidikan. Jujur, aku risih banget kalo ada orang yang
buang sampah sembarangan. Kalo suatu hari nanti aku jadi duta lingkungan, aku
bakal menggalakkan usaha buat mengurangi bahan-bahan makanan yang dibungkus
plastik. Misalnya aja kalo kita belanja, kita bisa bawa plastik atau kresek
sendiri dari rumah. Atau mengganti tempat belanjaan itu dengan kertas, kaya di
Eropa dan negara maju lainnya. Seenggaknya kita sudah mengurangi 1 macam
pencemaran di bumi.
Next,
duta
pendidikan. Aku mau jadi duta pendidikan, karena aku ingin bisa menolong orang
yang ngga mampu biar bisa tetep sekolah. Perihatin banget kalo liat di TV, ada
anak yang masih kecil, dan seharusnya mereka seneng-seneng main dan belajar di
sekolah sama temen-temen sebayanya, tapi karena faktor ekonomi mereka jadi
putus sekolah. Kalo bisa, aku ingin punya sekolah sendiri hehe. Atau paling
ngga, kalo ada waktu luang, aku bisa ngajar di sekolah-sekolah yang memang
butuh dan kurang untuk tenaga pengajarnya.
Selain itu, aku juga pengen
punya yayasan. Yayasan ini untuk orang-orang tua yang seharusnya istirahat dan
ngga perlu kerja lagi. Pernah waktu itu di TV, ada nenek-nenek yang tinggal di
kandang ayam! Layakkah itu? Nenek-nenek itu keseariannya cuma jual daun pisang
dengan penghasilan 3.000 rupiah per hari. Nah, untuk menekan pengangguran juga,
dari muda harus dipersiapkan, ngga boleh putus sekolah dan kalo belajar juga
harus sungguh-sungguh.
Nothing
is impossible.
“Anda dapat mewujudkan apa pun asal anda memiliki komitmen terhadapnya
dan berbuat sesuatu yang nyata untuk meraihnya.” (Anthony Robbins)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar