Senin, 07 Mei 2012

My Aim :)


Aim adalah cita-cita atau mimpi sekaligus tujuan hidup. Setiap orang pasti punya tujuan dan mimpinya sendiri-sendiri, termasuk aku.


Honestly, I want to be a journalist.
Jadi jurnalis sekaligus wartawan dan reporter, mungkin ini bisa jadi pekerjaan favoritku. Kenapa? Karena menurutku kalo kita jadi pencari berita, ngga hanya wawasan yang selalu bertambah, tapi kita akan selalu up-to-date dengan hal-hal terbaru yang terjadi di dunia. Tapi setiap tujuan dan cita-cita pasti ada halangannya, mau atau tidak. Papa ngga ingin aku jadi jurnalis, dan tepatnya lebih seneng kalo anaknya jadi dokter. I always wondering why almost all parents want their children to be a doctor?

Setiap ada saudara (tante/om) yang nanyain mau ambil jurusan apa kalo kuliah, dengan amat pahit dan terpaksa aku bilang, “kedokteran” -_- aku bingung sebenernya harus nurutin orang tua atau diriku sendiri? Dan ini cukup menggalaukan. Tapi ngga lama aku mikir, “sebenernya yang punya masa depan aku atau papa? Yang menentukan aku atau papa?” dari sini aku ingin sekali bisa bilang ke papa dan om-tante yang nanya, “saya mau jadi jurnalis”. Tapi aku ngga punya cukup keberanian untuk bilang itu. Disisi lain papa lebih berpengalaman soal pekerjaan. Dan aku jujur sempet ngerasa tertekan gara-gara ini, bukannya kalo kita memaksa itu sama dengan menghambat orang untuk bermimpi? Siapa tau aku suksesnya bukan di bidang kedokteran, tapi di bidang lain? Who knows?

Disamping jadi jurnalis, aku juga pengen jadi duta. 2 bidang yang aku pengen banget buat jadi duta adalah bidang lingkungan dan pendidikan. Jujur, aku risih banget kalo ada orang yang buang sampah sembarangan. Kalo suatu hari nanti aku jadi duta lingkungan, aku bakal menggalakkan usaha buat mengurangi bahan-bahan makanan yang dibungkus plastik. Misalnya aja kalo kita belanja, kita bisa bawa plastik atau kresek sendiri dari rumah. Atau mengganti tempat belanjaan itu dengan kertas, kaya di Eropa dan negara maju lainnya. Seenggaknya kita sudah mengurangi 1 macam pencemaran di bumi.

Next, duta pendidikan. Aku mau jadi duta pendidikan, karena aku ingin bisa menolong orang yang ngga mampu biar bisa tetep sekolah. Perihatin banget kalo liat di TV, ada anak yang masih kecil, dan seharusnya mereka seneng-seneng main dan belajar di sekolah sama temen-temen sebayanya, tapi karena faktor ekonomi mereka jadi putus sekolah. Kalo bisa, aku ingin punya sekolah sendiri hehe. Atau paling ngga, kalo ada waktu luang, aku bisa ngajar di sekolah-sekolah yang memang butuh dan kurang untuk tenaga pengajarnya.

Selain itu, aku juga pengen punya yayasan. Yayasan ini untuk orang-orang tua yang seharusnya istirahat dan ngga perlu kerja lagi. Pernah waktu itu di TV, ada nenek-nenek yang tinggal di kandang ayam! Layakkah itu? Nenek-nenek itu keseariannya cuma jual daun pisang dengan penghasilan 3.000 rupiah per hari. Nah, untuk menekan pengangguran juga, dari muda harus dipersiapkan, ngga boleh putus sekolah dan kalo belajar juga harus sungguh-sungguh.
Nothing is impossible.


“Anda dapat mewujudkan apa pun asal anda memiliki komitmen terhadapnya dan berbuat sesuatu yang nyata untuk meraihnya.” (Anthony Robbins)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar